Kab. Probolinggo (Gara Syari’ah) Upaya untuk memberikan pengenalan, pengertian secara utuh dan menyeluruh terkait wakaf, Penyelenggara Syari’ah Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, menggandeng Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Probolinggo dan BPN menggelar satu kegiatan “Sosialisasi Wakaf kepada Mahasiswa KKN Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ) Paiton yang didampingi Rektor IAINJ Dr. KH. Malthuf Siraj, M.Ag. (1/8).
Kegiatan yang terpusat di kecamatan Leces tersebut, mencakup beberapa kecamatan yang lain, seperti kecamatan Tegal Siwalan, Bantaran, Sumber dan Kuripan. Selain para mahasiswa juga hadir kepala KUA, Penyuluh agama, beberapa orang pengurus BWI.
Dalam keterangan persnya Haris menjelaskan bahwa yang dilakukan ini sebagai upaya bersama untuk meningkatkan pemahaman para mahasiswa demi memupuknya menjadi generasi yang mampu mengedepakan pemahaman yang utuh terkait wakaf yang berkembang di Indonesia.
Wakaf di Indonesia merupakan persoalan klasik yang sampai saat ini belum tuntas dan belum selesai seratus persen, walaupun perangkat peraturan perundangannya telah cukup banyak dan menjanjikan. Kasus-kasus menguapnya sejumlah harta wakaf di berbagai daerah di hampir seluruh Indonesia, membuktikan bahwa di sana masih banyak masalah yang harus segera dipecahkan.
Hadirnya Undang-undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, sesungguhnya dapat memberikan harapan yang cukup cerah dalam uapaya penyelamatan dan pemberdayaan serta pengembangan wakaf untuk kesejahteraan masyarakat secara umum. Akan tetapi sosialisasi dan pelaksanaannya sampai sekarang belum tampak menggembirakan.
Barangkali melalui kegiatan sosialisasi ini menjadi salah satu upaya pelaksanaan undang-undang tersebut, serta upaya pengembangannya secara maksimal. Untuk tujuan itu, beberapa hal yang insya Allah akan disampaikan di bawah ini kiranya patut direnungkan bersama dan sekaligus perlu ada komitmen bersama pula untuk mewujudkan wakaf di Indonesia sebagai andalan dalam rangka mensejahterakan masyarakat muslim secara riil dan merata, begitu kira-kira yang disampaikan oleh Bapak Basyar, SH, Ketua BWI Perwakilan Probolinggo, secara detail dijelaskan hingga dilanjutkan dengan acara diskusi dan tanya jawab. (Ansori).